foto: uwinflyofficial.id
Uwinfly T3 Pro resmi diperkenalkan sejak Desember 2022, sebagai generasi ketiga dari seri motor listrik Uwinfly, dengan desain yang menyerupai Vespa modern namun harga jauh lebih terjangkau. Harga off-the-road Uwinfly T3 Pro pada pertengahan 2025 dipasarkan mulai dari Rp 9 jutaan hingga Rp 10 jutaan, tergantung platform dan wilayah. Data terbaru dari Blibli (25 Juli 2025) mencatat kisaran harga rata-rata sekitar Rp 9.200.000–Rp 10.100.000
Spesifikasi Utama Uwinfly T3 Pro
-
Motor Listrik (dinamo): 1.200 W
-
Baterai: 72 V, 20 Ah (tipe SLA/lead acid, bisa diupgrade ke lithium)
-
Kecepatan Maksimum: 58–65 km/jam tergantung kondisi
-
Jarak Tempuh: Sekitar 58 km hingga 60–70 km per pengisian penuh
-
Kapasitas Beban: Hingga 200 kg
-
Rem: Double cakram (depan & belakang)
-
Ban: Tubeless, untuk durabilitas lebih baik
-
Fitur Tambahan: Remote alarm system, cruise control, panel indikator digital, warna variatif (8 pilihan lokasi populer)
-
Garansi: frame 5 tahun, kelistrikan 6 bulan, baterai 6 bulan, dinamo 2 tahun

Keuntungan Uwinfly T3 Pro
1. Harga Sangat Terjangkau
Dengan rentang harga Rp 9–10 jutaan, Uwinfly T3 Pro adalah salah satu pilihan motor listrik termurah di Indonesia. Dalam beberapa promo subsisi pemerintah atau marketplace seperti Blibli, harganya bahkan bisa lebih rendah
2. Desain Retro Modern Nan Stylish
Desainnya mengadopsi gaya klasik Vespa—headlamp kotak, ornament “dasi” depan, serta pilihan warna cerah dan matte—menjadikannya diminati penggemar style klasik-modern.
3. Fitur Lengkap & Aman
Dilengkapi rem cakram depan dan belakang, cruise control, remote alarm system, dan ban tubeless. Suspensi tabung dan jok empuk memberikan kenyamanan lebih saat berkendara dalam kota.
4. Beban Maksimal Tinggi
Bebas boncengan dua orang dan muatan hingga 200 kg, cocok untuk penggunaan harian ramai dan praktis untuk belanja keluarga.
5. Garansi Panjang dan Jaringan Cukup Luas
Garansi komponen utama panjang serta dukungan bengkelnya mulai menjamur di sejumlah kota, memudahkan servis dan penggantian sparepart.
Kekurangan & Hal yang Perlu Dipertimbangkan
1. Jarak Tempuh dan Kecepatan Terbatas
Daya jelajah nyata bisa lebih rendah dari klaim (sekitar 50–58 km), terutama di kondisi medan menanjak atau berkendara dengan beban berat. Kecepatan puncak (58–65 km/jam) juga kurang gahar untuk pengguna jalan bebas hambatan atau kondisi lalu lintas cepat
2. Waktu Pengisian Lama
Baterai perlu waktu charging hingga 5–8 jam penuh, yang cukup lama jika dibanding motor konvensional atau motor listrik premium yang mendukung fast charging
3. Sparepart dan After‑Sales Belum Optimal
Beberapa pengguna mengeluhkan sulitnya mendapatkan suku cadang, terutama baterai pengganti. Jaringan service resmi masih terbatas di sejumlah kota.
4. Build Quality dan Safety
Beberapa pengulas dari komunitas internasional memperingatkan soal build quality merek low‑cost. Ada risiko kelonggaran komponen, kualitas controller atau baterai yang tidak konsisten, dan keamanan yang diragukan. Komponen murah bisa berdampak pada jangka panjang dan keselamatan pengguna.
5. Pijakan Sempit
Desain pijakan kaki dianggap terlalu kecil oleh sebagian pengguna, sehingga boncengan terasa kurang nyaman atau berisiko tergelincir.
Baca juga: Inilah Ide Bisnis Otomotif yang Bisa Dicoba
